Cinta tak pernah datang terlambat.
Ia menemukan yang pantas ditemukan. Ia menyatukan yang pantas disatukan.Sesuai
skenarioNya. Allah sudah
siapkan seseorang yg terbaik untuk kita. Pertanyaannya, Relakah diri kita diatur
olehNya sampai pertemuan itu tiba ? Jangan lelah menanti. Karena bahagia tak
pernah bosan menunggu kata "Iya"
. Menanti dalam ta'at, menyebut dalam doa, mengikhlaskan dalam harap.Ikhtiar kita hanya sampai memantasakan, Allah jualah yang memutuskan karena tulang rusuk tak akan tertukar. Dengan RidhoNya, Allah akan gerakkan dlm ikhtiar & sabar untuk menemukannya. Dan sejatinya....mencintai itu belajar mengikhlaskan, bukan belajar
memiliki. Karena yg dicintai itu kepunyaan Allah. Disatukan dan dipisahkan atas RidhoNya.
**Bukan karena melow apalagi galau, hanya ingin menuliskan ini ^_^**
Dan yang paling penting adalah :
"Jangan pernah mencintai orang yang tidak mencintai Allah, Allah saja ia tinggalkan apalagi engkau?
(Imam Asy syafi'i)"
"Jangan pernah mencintai orang yang tidak mencintai Allah, Allah saja ia tinggalkan apalagi engkau?
(Imam Asy syafi'i)"
**Bukan karena melow apalagi galau, hanya ingin menuliskan ini ^_^**
hmmm.... trkadang cinta, pertemuan dan jodoh, banyak membuat kalangan mnusia pesimis untuk memetiknya, krna bak fatamorgana, kita sulit untuk mendekatinya, namun kita berharap mampu mendekatinya, dan mengambil jadi menjadi milik kita dan kita pun mampu melihat keindahannya dr dekat, namun entah apa.... bayangan itu hilang tak berbekas sehingga membuat hati mnjadi gunda. andai sja seorng insan mampu merasakn apa yg dirasakn insan lain, mungkin saja insan tsb bisa melangkah dan menyirami serta memupuk hati yg sudah layu.
BalasHapus