Diam, hilang dan tenggelam

Jangan terlalu menyalahkan diri atas semua yang telah terjadi. Hidup tak untuk disesali dan ditangisi. Apa yang bisa kita dapatkan dengan menangis? tidak ada. Apa yang bisa kita dapatkan dengan mengeluh dan menyesali yang telah lalu? "seandainya dulu tak begini" "andaikan saja..." berhentilah menggunakan kata2 itu, hilangkan dari kamus pikiran, jangankan untuk diucapkan, kepikiran saja tak perlu. Jika sudah dalam kondisi seperti ini, apa yang perlu kiranya kita lakukan? hanya kesejenakan, merenung, diam. Merenung bisa melahirkan energi baru, pikiran positif, semangat baru untuk kembali menata hidup.

Tak perlu curhat sana - sini tentang segala penyesalan atau beban masalah yang dialami, cukup satu tempat : Allah. Tak perlu mengumbar persoalan pribadi, ingat bahaya mulut. Orang lain hanya mendengarkan, tapi Allah yang memberi solusi. Allah lah yang melegakan, mencukupkan dan memberikan rasa kebahagiaan bahkan ketika dilanda penyesalan yang teramat sangat. Diamlah sejenak, tanya pada hati apa sebenarnya yang ia inginkan. Jika mau, semuanya bisa cepat hilang dan tenggelam. Tanya lah pada otak apa yang ia pikirkan tentang masa depan.Semua bisa kembali seperti sedia kala. Tak ada yang sulit, tak ada yang tak mungkin. Jika mau pasti bisa, sedalam apapun penyesalan. Hati hanya butuh berinteraksi dengan otak untuk menilai realita dan masa depan. Maka diamlah sejenak, simaklah kerja hati dan otak, seketika segala beban akan hilang dan tenggelam. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Perindu Syurga © 2012 | Support by KitaJual, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters