Bersabarlah dengan segala propaganda

Tak henti-hentinya propaganda Yahudi untuk menghancurkan Islam. Bermula dari fitnah atas pengebomban WTC oleh Amerika Serikat pada tahun 2001 Islam dituduh sebagai teroris dengan propaganda-propaganda mengaitkan Al-Qaeda dengan pem-bom-an gedung WTC itu, padahal itu semua adalah sekenario yang dibangun oleh misionaris. Pada tahun 2008 pembuatan film Fitnah, di film ini digambarkan bahwa Al-Qur'an lah sumber teroris itu. Sehingga pada tahun 2010, pendeta kristen di Florida Amerika Serikat mengadakat pembakaran Al-Qur'an seluruh dunia. Pada tahun ini 2012 Amerika Serikat membuat film sampah lagi yang berjudul The Innocence of Muslims, dikisahkan dalam film ini ummat Islam dan Rasulullah sebagai teroris. Ini jelas-jelas propaganda kafir terhadap Islam (Ghazwul Fikri) 

Dari semua film yang diciptakan ini, saya melihat ada kejanggalan. Film ini dibuat hanya sebagai memprovokasi ummat Islam karena ummat Islam dengan militansi dan loyalitas nya akan menentang habis-habisan untuk menolak penghinaan ini, sehingga mereka menginginkan ummat Islam anarkis sehingga publik melihat bahwa Islam itu memang anarkis dan brutal. Nampak memang dari kualitas film Fitnah dan The Innocence of Muslims hanya berdurasi sekitar 14 menit dengan efek komputer asal-asalan. Cukup dengan membuat film sampah seperti itu saja mereka memperolok-olokan Al-Qur'an, Islam dan Rasulullah.
Pada hakikatnya secara politis ini adalah salah yang dilakukan yahudi. Saya yakin dengan pressure yang selalu di lontarkan kepada ummat Islam, maka ummat Islam itu semakin kuat dan semakin kokoh, mulai dari ukhwah Islamiyah dan kesadaran membela Islam. Jadi salah besar jika Yahudi dan atek-antek ny itu berpikir dengan propaganda seperti itu Islam akan hancur dan akan cerai berai, malah sebaliknya,  ummat Islam akan lebih bersatu. Begitu juga propaganda yang sedang hangat-hangatnya di media Nasional kita sejak 4 bulan terakhir, kita diserang, difitnah, opini publik dibentuk sedemikian rupa oleh media sehingga masyarakat berkesimpulan "kita munafik".
Ini adalah sekenario Allah agar kita  bisa menjadi lebih kuat. Seperti pesan Ust. Rahmat Abdullah, yang memfilosofikan seekor monyet yang bergantung di pohon : Ketika angin kencang, maka monyet itu akan sangat kuat memegang pohon dan sangat hati-hati sehingga monyet itu selamat dari petaka. Nah ketika anginnya sepoy-sepoy, karena terlalu menikmati angin, nah disitulah monyet itu bisa jatuh dan mendapatkan petakanya.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (QS. Al-Ankabuut: 2-3




Wallahu a'lam bishawab

0 komentar:

Posting Komentar

 
Perindu Syurga © 2012 | Support by KitaJual, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters